Penguatan Manajemen SDM Koperasi dan UMKM: Kunci Transformasi Ekonomi Bangka Belitung

 

Adi Setiawan dan Arina Nasyita| Mahasiswa Magister Manajemen UBB

 

PANGKALPINANG, LINESNEWS — Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dikenal sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dan potensi wirausaha yang tinggi, terutama melalui sektor koperasi dan UMKM. UMKM, dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam memperkuat perekonomian daerah dengan menciptakan lapangan kerja, menggerakkan perekonomian lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, menurut Adi Setiawan, Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung (UBB), di balik potensi yang besar, koperasi dan UMKM di Bangka Belitung masih menghadapi tantangan yang signifikan, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM yang rendah menjadi hambatan utama dalam meningkatkan daya saing, dan keberlanjutan sektor ini.

“Masalah klasik yang sering muncul adalah keterbatasan keterampilan manajerial, rendahnya literasi digital, serta kurangnya inovasi produk dan pemahaman pemasaran berbasis teknologi. Semua ini menghalangi koperasi dan UMKM untuk berkembang lebih jauh, meskipun pasar untuk produk lokal semakin terbuka, baik di dalam negeri maupun internasional,” ujarnya pada rilis yang diterima Linesnews, Kamis (27/3/2025).

Dalam mnghadapi tantangan ini, penguatan manajemen SDM menjadi langkah krusial yang harus diambil untuk mendorong koperasi dan UMKM agar dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Dalam era transformasi ekonomi yang didorong oleh digitalisasi, dan globalisasi ini, kata Adi, kemampuan SDM dalam merespons perubahan pasar dan mengelola bisnis dengan baik menjadi faktor penentu keberhasilan.

Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan untuk memperkuat manajemen SDM koperasi dan UMKM di Bangka Belitung antara lain:

1. Penerapan Konsep Employee Dynamic Capability (EDC)

Konsep EDC yang meliputi tiga komponen utama—sensing, seizing, dan transforming—sangat relevan untuk meningkatkan kesiapan SDM koperasi dan UMKM menghadapi tantangan pasar. Sensing berarti kemampuan untuk mendeteksi peluang, dan ancaman pasar, seizing berarti kemampuan untuk memanfaatkan peluang tersebut, dan transforming adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Penguatan ketiga komponen ini akan menjadikan SDM lebih fleksibel dan tanggap terhadap dinamika pasar yang cepat berubah.

2. Pelatihan Berbasis Kebutuhan Nyata

Pelatihan yang dilakukan selama ini sering kali terfokus pada teori tanpa memberikan aplikasi praktis yang jelas di lapangan. Oleh karena itu, pemerintah bersama pihak terkait perlu menyusun kurikulum pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan nyata sektor usaha di Bangka Belitung, mulai dari pelatihan pengelolaan keuangan yang sederhana, pemasaran digital, hingga inovasi produk yang berbasis teknologi. Pelatihan yang berbasis kebutuhan nyata akan memberi dampak yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas SDM.

3. Pendampingan Berkelanjutan dan Praktis

Pelatihan tanpa pendampingan di lapangan tidak akan maksimal hasilnya. Oleh karena itu, penting untuk melanjutkan setiap program pelatihan dengan pendampingan langsung oleh mentor yang berpengalaman. Pendampingan yang berkelanjutan akan membantu koperasi dan UMKM untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan secara lebih praktis dan terarah.

4. Digitalisasi Manajemen SDM Koperasi

Di era digital, penggunaan teknologi dalam manajemen SDM sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Aplikasi digital yang mengelola data anggota, transaksi, dan laporan keuangan koperasi akan sangat membantu meningkatkan kinerja. Selain itu, digitalisasi juga mempermudah koperasi dan UMKM untuk memperluas pasar melalui platform e-commerce dan media sosial.

5. Kemitraan dengan Perguruan Tinggi dan Swasta

Kerja sama antara koperasi, UMKM, perguruan tinggi, dan sektor swasta sangat penting untuk membuka akses pada teknologi, inovasi produk, dan pasar yang lebih luas. Program magang, KKN Tematik, atau riset terapan yang melibatkan mahasiswa dapat memberikan solusi langsung yang aplikatif, sementara kolaborasi dengan swasta dapat membuka peluang pasar yang lebih besar dan teknologi yang lebih moderen.

Penguatan manajemen SDM koperasi dan UMKM di Bangka Belitung tidak hanya akan menciptakan koperasi dan UMKM yang berdaya saing, tetapi juga akan memperkuat ekonomi daerah secara keseluruhan. Dengan kualitas SDM yang terus meningkat, koperasi dan UMKM di Bangka Belitung bisa berkembang lebih pesat, menghasilkan produk yang kompetitif, dan memperluas jangkauan pasar.

Kini, saatnya pemerintah dan semua pihak terkait untuk lebih serius dalam mengintegrasikan pengembangan SDM sebagai bagian utama dari kebijakan pembangunan koperasi dan UMKM. Dukungan dalam bentuk kebijakan yang tepat, anggaran yang memadai, serta kerjasama lintas sektor akan memungkinkan koperasi dan UMKM Bangka Belitung untuk tumbuh lebih mandiri, berkelanjutan, dan siap menghadapi tantangan global.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *