Pemprov Kep. Babel Mulai Salur Bansos Tunai

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Kep. Babel) melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) mulai menyalurkan bantuan sosial (Bansos) tunai dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem,

PANGKALPINANG,LINESNEWS  – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Kep. Babel) melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) mulai menyalurkan bantuan sosial (Bansos) tunai dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem, Senin (13/11/2023).

Launching penyaluran kepada 8.044 masyarakat penerima manfaat berlangsung di Kantor Pos Pangkalpinang, yang dihadiri langsung oleh Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu yang didampingi Kepala Dinsos PMD Babel Budi Utama.

Bacaan Lainnya

Di hadapan para penerima manfaat bansos, Suganda menerangkan bahwa program mandatori dari pemerintah pusat sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target zero persen pada tahun 2024 mendatang.

“Hal ini merupakan amanat dari Inpres Nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” jelasnya.

Ia menuturkan, untuk di Babel sendiri persentase kemiskinan ekstrem sendiri tergolong terkecil se-Indonesia yakni berkisar 0,12 persen. Namun ini tetap menjadi agenda penting. Pemprov melalui alokasi anggaran, akan memberikan bansos tunai kepada penerima manfaat yang telah terverifikasi dan validasi.

“Bansos tunai ini kami harapkan sebagai bentuk memenuhi kebutuhan dasar setiap masyarakat Babel guna memberikan penghasilan tambahan kepada masyarakat dalam belanja untuk kebutuhan sehari-hari, dan menjadikan semangat masyarakat untuk menjadi kreatif dan inovatif,” ungkapnya.

Dipaparkan Suganda, bansos tunai ini diberikan sebesar Rp350 ribu per bulan yang diberikan selama tiga bulan (Oktober, November dan Desember). Artinya setiap individu dalam bantuan ini mendapatkan jumlah total bantuan Rp.1.050.000 yang akan disalurkan melalui PT Pos langsung ke penerima manfaat tanpa ada potongan terdiri dari 6 kabupaten dan satu kota, terdiri dari 309 desa dan 84 kelurahan.

“Dengan keberagaman yang banyak sekali, kami harapkan untuk menjalin sinergi yang baik antara pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan sehingga terjadi sinergi dari hulu ke hilir dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dan mencapai kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di Babel,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *