Pemkab Bangka Gelar Pertemuan Diseminasi dan Publikasi Data Stunting Tahun un 2024

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.

SUNGALIAT,LINESNEWS  – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.

Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Bangka M. Haris AR, AP, M.H saat membuka kegiatan Pertemuan Diseminasi Hasil Pengukuran dan Publikasi Data Stunting Tingkat Kabupaten Bangka, bertempat di Hotel Novilla Boutique Resort Sungailiat, Selasa (03/12/2024).

M. Haris mengatakan bahwa, bedasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting balita nasional turun dari 21.6 % menjadi 21.5 %. Namun masih masalah kronis (Batas Kronis < 20 %).

“Di Kabupaten Bangka sendiri prevalensi stunting balita hasil SKI 2023 sebesar 23.2%, sedangkan bedasarkan data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis Masyarakat (EPPGM) secara by name by adress bulan Agustus 2024 prevalensi stunting balita sebesar 0.99% atau terdapat 240 balita stunting tahun 2024,”kata Haris

Kabupaten Bangka menetapkan 9 desa lokus fokus intervensi stunting pada tahun 2024 yaitu, Desa Mendo, Kemuja, Penagan, Kota Kapur, Petaling Banjar, Labuh Air Pandan, Gunung Muda, Banyuasin dan Paya Benua.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *