Masjid Agung Kubah Timah, Tanda Mata Akhir Jabatan Molen untuk Pangkalpinang

Masjid Agung Kubah Timah Pangkalpinang diresmikan terbuka untuk umat. Masjid ini juga melaksanakan salat Jumat perdana, pada Jumat (10/11/2023). Foto: Lines News

PANGKALPINANG, LINESNEWS – Da’i kondang ustaz Das’ad Latif mengisi tausyiah pada peresmian Masjid Agung Kubah Timah, sekaligus salat Jumat perdana. Pada hari yang sama, juga dilaksanakan peresmian oleh Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil, atau Molen, Jumat (10/11/2023).

“Hari ini hari bersejarah bagi masyarakat Kota Pangkalpinang, terkhusus bagi umat muslim di Bumi Serumpun Sebalai, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sudah lama momen hari ini kita nantikan, akhirnya kita resmikan bertepatan dengan 10 November, Hari Pahlawan,” ujar Molen.

Bacaan Lainnya

Molen juga sedikit mengungkapkan alasan di balik dirinya berkeinginan berdirinya masjid berkapasitas 1.200 hingga 2.000 jemaah itu. Ia menyebutkan, semua berawal dari kerisauan dirinya karena Pangkalpinang belum memiliki masjid agung untuk digunakan ibadah salat, dan aktivitas keagamaan lainnya.

“Mengakhiri periode kami bersama bang Sopian, banyak kekurangan, salah satunya masjid agung. Berawal dari pemikiran itulah kami berinisiatif, bersama-sama kepala OPD berkunjung ke Pak Ridwan Kamil, arsitek terkenal yang juga arsitek Masjid Al Jabbar Kota Bandung,” ujarnya.

Wako Molen menceritakan lika-liku awal mula memulai pembangunan masjid dengan 1 kubah utama, dan 2 kubah kecil, dan berdiri di atas lahan eks gudang beras ini. Pada 2022, rencana itu dimulai pelaksanaan teknis pembangunan Masjid Agung Kubah Timah. Akhirnya, setelah setahun pembangunannya, masjid tersebut resmi dibuka untuk umat.

“Dulu pak Zulkarnain Karim pengen berdiri Masjid Agung di Panti Wangka. Namun, alhamdulillah akhirnya berdiri megah di lahan eks gudang beras ini. Hanya terhitung jari daerah mendapat hibah lahan dari lembaga vertikal seperti Badan Pertanahan Nasional ini,” ujar Molen.

Molen menjelaskan bahwa Masjid Agung Qubah Timah tidak semua terbuat dari timah. Namun dinamakan Masjid Agung Kubah Timah agar Bangka Belitung memiliki ikon timah, yang merupakan komoditas andalan Negeri Serumpun Sebalai sejak berabad-abad lalu.

Selain itu, dengan lokasi berdampingan dengan Gereja Maranatha yang sudah berdiri sejak 1927, menjadi simbol kerukunan umat beragama di Kota Beribu Senyuman. Pemilihan desain yang menyerupai tudung saji juga menjadi simbol budaya yang telah terjaga turun-temurun.

Didepannya titik nol kilometer, di Jalan Sudirman ini saya pengen menjadi simbol keharmonisan agama, dan ikon timah. Nanti kelenteng di sana juga kita usahakan ornamen dari timah. (LN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *