TOBOALI , LINESNEWS – Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) kali ini sangat berbeda, pasalnya jajaran Kejaksaan Negeri Kabupaten Bangka Selatan (Kejari Basel) mengunjungi ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Toboali.
Pada kegiatan ini diikuti oleh 46 pelajar SLB Negeri Toboali yang terdiri dari 7 pelajar kelas V SDLB, 7 pelajar kelas VI SDLB, 6 pelajar kelas VII SMPLB, 4 pelajar kelas VIII SMPLB, 8 pelajar kelas IX SMPLB, 6 pelajar kelas X SMALB, 2 pelajar kelas XI SMALB dan 6 pelajar kelas XII SMALB.
Kasi Intelijen Kejari Basel Michael YP Tampubolon mengatakan, pada program JMS kali ini memang sedikit berbeda, karena pada kegiatan ini anak – anak SLB yang dikunjungi.
“Anak – anak berkebutuhan khusus ini juga mempunyai hak untuk tahu tentang hukum, maka dari itu kita kunjungi dengan tujuan memberikan pengetahuan maupun edukasi terkait hukum,” terangnya, Kamis (02/11).
Para pelajar SLB Negeri Toboali ini yang mengikuti edukasi tersebut merupakan anak – anak berkebutuhan khusus Yang meliputi, disabilitas fisik tuna daksa, disabilitas intelektual tuna grahita, down syndrom, disabilitas mental autis dan disabilitas sensory tuna rungu, tuna netra, low vision, dan tuna wicara.
Anak – anak berkebutuhan khusus ini perlu diberikan pengetahuan terkait hukum, karena mereka ini rawan dimanfaatkan bagi para pelaku kejahatan mulai dari, pelecehan seksual terhadap anak, KDRT, eksploitasi anak, perdagangan orang serta narkoba.
“Oleh sebab itu, kita mempunyai kewajiban melindungi pelajar anak berkebutuhan khusus ini, agar mereka selalu terhindar atau berhadapan dengan hukum serta merupakan hak mereka juga mendapatkan perlindungan dari kita,” tuturnya.
“Pihak Kejari Basel akan terus memberikan edukasi maupun pengetahuan tentang hukum agar jangan sampai anak – anak usia belia ini harus berhadapan dengan hukum,” tambah Michael. (BM)