Bangka, linenews.co.id – Aktifitas kendaraan truck yang membawa muatan pasir dikeluhkan sejumlah warga dan pengguna jalan yang ada di Kelurahan Surya Timur Sungailiat.
Pasalnya, material pasir yang diangkut banyak tercecer disepanjang jalan lingkungan Tunghin, Surya Timur, sehingga dianggap menggangu aktifitas para pengguna jalan dan warga setempat saat berkendara.
Menurut salah satu warga Surya Timur, MS mengaku, aktifitas truck yang membawa muatan pasir melintas di kelurahan tersebut sudah berlangsung cukup lama, mengingat material pasir tersebut diperoleh dari aktifitas penambangan pasir yang diduga ilegal yang ada di wilayah Tunghin, Kelurahan Surya Timur.
“Sebener a lah lame jorang (truck muatan pasir –red) lewat sini (jalan Tunghin –red), karena pasir a di dapet dari tambang pasir yang ade di Tunghin tu,” katanya, Minggu (09/03/2025).
MS memastikan, setiap harinya sekitar puluhan truck membawa muatan pasir keluar wilayah Surya Timur untuk diantar kepada konsumen yang memesan pasir tersebut.
“Kalau kami sebagai warga sebener dak mane kenek la. Cuma, ade tapi a disini, karena pasir yang diangkut berceceran disepanjang badan jalan. Nah kami sebagai warga sekaligus pengguna jalan mengeluhkan hal ini, karena dapat membahayakan keselamatan kami saat berkendara diruas jalan yang ade di Surya Timur ini,”katanya.
Diakuinya, sejauh ini belum ada korban atau pengendara yang terjatuh atas pasir yang tercecer di badan jalan dari aktifitas truck yang melintas.
“Kalo pengendara yang jatuh, lum ade. Tapi kami sebagai warga plus pengguna jalan merasa terganggu, disamping kondisi jalan licin, pas cuaca panas, jalan berdebu,” katanya.
Ia berharap kepada pihak terkait yang memiliki kewenangan akan hal ini mengambil langkah tegas sebelum memakan korban jiwa.
Senada dikatakan warga Surya Timur lainnya,YS. Dikesempatan itu YS mengaku, lalu lalang truck muatan pasir itu disebabkan atas aktifitas penambangan pasir yang diduga dikelola oleh salah satu warga setempat diatas lahan pribadinya.
“Tu ken gara gara ade tambang pasir disini. PC (Exsavator –red) standby dilokasi. Kadang kadang payah ngomong, kelak kite bilang kayak ni, dibilang nutup rejeki orang nyarik makan. Dibawak diem, hati mengkel. Tapi kalau macem ni terus, yang untung a cuma sikok due orang, tapi dampak a kami sebagai warga berikut pengguna jalan yang kene a,”katanya.
Untuk itu ia berharap, pemerintah dan aparat terkait mengambil sikap, mengingat aktifitas tambang pasir yang diduga dikelola oleh pemilik lahan tersebut tidak mengantongi izin untuk melakukan ekploitasi penambangan pasir atau izin galian C.
“Kalo pemerintah atau aparat terkait tutup mate, kasian warga karna dampak a kami merasakan. Yang pertama jalan rusak dan yang kedua menganggu kenyamanan dan keselamatan warga berkendara,” katanya.
Bahkan ia menduga, rusaknya fasilitas umum yang ada di Kelurahan Surya Timur waktu itu diakibatkan oleh lalu lalang truck muatan pasir yang melintas.
“Sebener a barang ni mudah untuk diatasi, karna semua orang tau dimane akar permasalahan. Inti a kalo tambang pasir tu dak de, truck yang ngangkut ge dak de. Men sekire barang tu ilegal, yang punya kewenanganlah bertindak, jangan cak cuk dak tau,” katanya.
Berbeda halnya dengan Ketua Karang Taruna Surya Timur, SY. Menurut dia, aktifitas tersebut terus berjalan lantaran diduga ade oknum aparat yang membackingi sehingga aktifitas tersebut tidak tersentuh hukum.
Pasalnya, ditahun 2024 silam, aktifitas penambangan pasir ilegal di dua tempat yang ada di Surya Timur menjadi sorotan khalayak ramai.
Hal itu dikarenakan fasilitas umum yang di Surya Timur rusak parah, dimana plat deker yang berada di lingkungan Kimhin ambruk serta jembatan yang berada tak jauh dari kantor kelurahan nyarik ambruk sehingga tidak bisa dilalui. Dalam rakor tersebut, disimpulkan, aktifitas tambang pasir di Surtim diduga menjadi pemicu ambruknya fasilitas umum yang ada di Surtim.
“Jadi saat itu, pihak kelurahan melakukan rakor, yang dihadiri perwakilan dari dinas PUPR, DLH, Satpol PP, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa serta mengundang masing masing perwakilan kuasa lapangan dari tambang pasir di Surtim. Nah saat rakor berlangsung, ada oknum aparat berada disalah satu pihak kuasa lapangan tambang pasir. Itu lah kenapa saya menduga, kegiatan itu ada yang membackingi,”katanya.
SY berharap, tidak ada tebang pilih dalam hal penegakan hukum. Mengingat apa yang dikeluhkan masyarakat ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Kalau ilegal, ya tindaklah. Ini murni suara rakyat yang meminta diperlakukan sama haknya dengan mereka yang punya uang. Karena sudah ada buktinya, dua fasilitas umum rusak parah. Sekarang jalan berceceran pasir, sehingga menggangu pengendara yang melintas. Apa mesti menunggu korban jiwa jatuh baru bertindak,” katanya.
Terkait keluhan masyarakat setempat dan pengguna jalan atas material pasir yang tercecer diruas badan jalan yang ada di Kelurahan Surya Timur dianggap menggangu aktifitas para pengendara atas lalu lalang truck muatan pasir dari penambangan pasir ilegal diwilayah itu, Kapolres Bangka, AKBP Tony Sarjaka saat dikonfirmasi via whatsapp mengatakan akan melakukan krocek kelapangan atas informasi yang diterima.
“Saya perintahkan anggota untuk cek,” jawabnya singkat.
Sementara, Kaling Tunghin, Edy saat dikonfirmasi terpisah tak berkomentar banyak. Namun ia membenarkan adanya aktifitas truck yang membawa muatan pasir melintas dijalan yang dimaksud, sehingga dikeluhkan warga dan pengguna jalan, akibat pasir yang berceceran diruas badan jalan.
Lurah Surya Timur, Ahmad Hendrawan saat dikonfirmasi juga mengaku, pihak kelurahan bersama kepala lingkungan setempat didampingi Bhabinkamtibmas telah berulang mendatangi lokasi guna memberikan himbauan terkait aktifitas penambangan pasir di Kelurahan Surya Timur.
Kendati telah melakukan upaya persuasif, namun aktifitas tambang tersebut masih terus berjalan, Hendrawan mengaku, pihak kelurahan sempat diisukan mendapatkan upeti dari aktifitas tambang pasir di kelurahan Surtim.
“Lah malek pak bhabin kek pak kaling negor a, bahkan sempat ade ngelapor juga kek Satpol pp kemarin itu. Yang kelurahan lah malek di sebut mcem tu (maksudnya diisukan menerima upeti dari tambang pasir–red),” katanya.
Dengan kondisi yang ada saat ini, Hendrawan menghimbau masyarakat luas yang melintas dijalan yang dimaksud untuk mengurangi kecepatan, demi menghindari hal hal yang tidak diinginkan terjadi saat berkendara.
Pantauan dilapangan, terlihat pasir berceceran disepanjang jalan Cut Nyak Dien, Lingkungan Tunghin hingga ke arah Stasiun 12, Kelurahan Surya Timur.
Sementara dilokasi penambangan pasir yang dimaksud, tidak terlihat aktifitas seperti biasanya. Alat berat jenis Hitachi warna oranye yang berada dilokasi dalam kondisi parkir.
Penulis : Lio