PANGKALPINANG, LINESNEWS – Frischa Aulia Revinda, siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pangkalpinang mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada kegiatan Green Youth Movement bersama 19 siswa lainnya dari seluruh Indonesia.
Kegiatan yang akan dilaksanakan di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) Jakarta, merupakan pertemuan duta lingkungan hidup dari kalangan pelajar tingkat SMA se-Indonesia, pada 16 sampai 18 November 2023.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, pada kesempatan ini nantinya akan melakukan dialog dengan 20 peserta yang mewakili aspirasi total 2.600 duta hijau se-Indonesia tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan.
Selain dialog, juga didengarkan pandangan masing-masing peserta tentang upaya penyelamatan lingkungan hidup, setidaknya pengalaman mereka tentang tindakan nyata perbaikan lingkungan di daerah masing masing. Rangkaian kegiatan itu akan ditutup dengan aksi nyata menyelamatkan ekosistem lingkungan hidup dalam bentuk menanam bibit pohon secara serentak.
Menurut Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa Cerucuk Muchtar Effendi, kegiatan di Jakarta tersebut merupakan acara puncak Green Youth Movement 2023 yang telah berlangsung sejak Agustus 2023 lalu.
“Setelah melakukan berbagai kegiatan dan penjaringan, maka terpilihkan duta lingkungan hidup dari Bangka Belitung, untuk seterusnya akan dinobatkan oleh Ibu Menteri KLH sebagai Green Youth Ambassador 2023,” ujar Muchtar Effendi yang didampingi Kasubag TU BPDAS Hendra Cipta, saat ditemui di kantornya Kamis (16/11/23).
Menurut Kepala BPDAS Baturusa Cerucuk, Green Youth Movement merupakan program pendidikan dasar gerakan lingkungan hidup yang menyediakan wadah bagi generasi muda untuk bertugas pengetahuan, dalam melindungan dan mengelola lingkungan hidup. Tujuannya, memfasilitasi generasi muda membangun jejaring, dan berbagi pengalaman terhadap pengelolaan lingkungan hidup.
Kegiatan mengusung konsep simpul belajar, yaitu bentuk pendidikan yang mengadaptasi sistem jejaring dengan memusatkan pendidikan pada satu lokasi terpilih, yang kemudian diakses oleh beberapa lokasi daerah berbeda di 34 provinsi di Indonesia.
“Dari seluruh kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, dan pengetahuan generasi muda untuk penyelesaian masalah lingkungan,” jelasnya. (LN/ril)