PANGKALAN BARU, LINESNEWS – Sebagai upaya menciptakan keselamatan penerbangan sipil, dan memberikan perlindungan kepada penumpang dan personel udara dari tindakan yang melanggar hukum, PT Angkasa Pura II Bandara Depati Amir menggelar Latihan Darurat Keamanan Skala Penuh (Airport Contigency Exercise), dan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Exercise), Jumat (24/11/2023).
Simulasi latihan yang digelar di Bandara Depati Amir itu diikuti oleh 270 personel, yang terdiri dari 38 instansi yang tergabung dalam Anggota Komite Keamanan dan Keselamatan Bandar Udara.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, hadir membuka simulasi latihan yang ditandai dengan menekan tombol sirine, didampingi Executive General Manager PT Angkasa Pura II Mohamad Adiwiyatno, dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VI-Padang Capt. Megi Hudi Helmiadi.
Simulasi yang dilakukan dalam latihan ini dilaksanakan dengan skenario adanya penyerangan dengan skema Drone and Landside Attack (Serangan pesawat tanpa awak dan serangan sisi darat ke udara).
Sementara itu, GM PT Angkasa Pura II Mohamad Adiwiyatno mengatakan, simulasi latihan ini merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh komite seluruh anggota bandara.
“Simulasi ini kita laksanakan setiap dua tahun sekali, untuk menguji kesigapan, dan kesiapan fasilitas maupun SDM untuk saling berkordinasi, agar ketika terjadi kejadian sesungguhnya maka komunikasi tim sudah siap,” ujar Adiwiyatno.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi, dan tanggung jawab pihak bandara dalam menjalankan peraturan nasional dan regulasi internasional.
“Latihan ini juga bentuk dari tanggung jawab kita dalam menjalankan peraturan yang tercantum pada Direktor Jenderal Perhubungan Udara, dan juga regulasi dari organisasi penerbangan sipil internasional,” ungkapnya.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengapresiasi tindakan dan langkah yang dilakukan PT Angkasa Pura II Bandara Depati Amir, dalam mencegah kekacauan yang dapat timbul oleh perbuatan yang melanggar hukum.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh teman-teman di Angkasa Pura II. Latihan ini tentunya upaya dari semua yang terlibat dalam mencegah kemungkinan adanya bahaya yang terjadi di bandara,” ucap Algafry.
Meski simulasi latihan ini merupakan bentuk persiapan dan antisipasi, namun Algafry berharap agar kejadian serupa tidak pernah terjadi dalam keadaan yang sesungguhnya, terutama di dalam objek vital Bandara.
“Walaupun pihak keamanan di sini sigap dan cakap dalam simulasi latihan ini, tentu saya berharap kita semua tidak perlu mengalami kejadian seperti ini dalam keadaan nyata,” ujarnya.
Menurutnya, menjaga keselamatan masyarakat khususnya di lingkungan bandara adalah hal terpenting, dan latihan ini sangat membantu dalam mencapai tujuan tersebut. (LN/ril)